Minggu, 23 Oktober 2011

Persyaratan KPR

Adapun persyaratan KPR untuk Perumahan Sawangan Permai adalah sebagai berikut:

  • Fotokopi KTP Suami – Istri
  • Fotokopi KK (Kartu Keluarga), Surat Nikah
  • Fotokopi Rek. Koran / Tabungan 3 bulan terakhir
  • Fotokopi SK Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
  • Fotokopi NPWP Pribadi / SPT PPH 21
  • Slip Gaji 3 bulan terakhir
  • Surat Keterangan Lamanya Bekerja
  • Surat Keterangan Belum Menikah dari Kelurahan (Single)
  • Surat Izin Praktek (Profesional)
  • Neraca Rugi Laba 2 Tahun terakhir
  • Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP (Wiraswasta)

Adapun persyaratan KPR untuk Pertokoan Sawangan Permai adalah sebagai berikut:

  • Fotokopi KTP Suami – Istri
  • Fotokopi KK (Kartu Keluarga), Surat Nikah
  • Fotokopi Rek. Koran / Tabungan 3 bulan terakhir
  • Fotokopi SK Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS)
  • Fotokopi NPWP Pribadi / SPT PPH 21
  • Slip Gaji 3 bulan terakhir
  • Surat Keterangan Lamanya Bekerja
  • Surat Keterangan Belum Menikah dari Kelurahan (Single)
  • Surat Izin Praktek (Profesional)
  • Neraca Rugi Laba 2 Tahun terakhir
  • Surat Izin Usaha Perdagangan / SIUP (Wiraswasta)

bank

Sabtu, 22 Oktober 2011

Brosur Pertokoan Sawangan Permai

“Nikmati Kenyamanan Berjualan Di Sawangan Permai
Pertokoan Nyaman, Asri Dan Strategis”


Untuk mengunduh Brosur Pertokoan Sawangan Permai, Anda dapat mengklik link di bawah ini.

Brosur Perumahan Sawangan Permai

 “Nikmati Kenyamanan Hidup Di Sawangan Permai Hunian Asri, Nyaman Dan Bebas Banjir”

Untuk mengunduh Brosur Perumahan Sawangan Permai, Anda dapat mengklik link di bawah ini.

Fasilitas Perumahan Sawangan Permai

Fasilitas utama yang terdapat di Perumahan Sawangan Permai : Sport Center, Ruko, Taman Bermain, Sarana Ibadah dan jalan Lingkungan yang tertata rapi.
“Nikmati Kenyamanan Hidup Di Sawangan Permai Hunian Asri, Nyaman Dan Bebas Banjir”
Fasilitas umum di sekitar : Stasiun Kereta Api Depok, RSUD Depok, Masjid Kubah Emas, Sarana belanja Indomaret, Alfamart, Carrefour, Sekolah Bertaraf Internasional, SPBU dan angkot 24 jam.

Pintu Masuk Utama
01 Pintu Utama
Lapangan Tenis
Taman Hijau

04 Taman Hijau
Kolam Renang Dewasa & Anak
05 Kolam Renang
Kualitas Jalan Perumahan
06 Kualitas Jalan

Jumat, 21 Oktober 2011

Memilih Bank Untuk KPR

Memiliki rumah adalah salah satu kebutuhan dasar Anda. Untuk kebutuhan yang satu ini memang butuh perhitungan dan pertimbangan yang matang dalam menentukan KPR Karena sekarang ini banyak sekali bank yang menawarkan berbagai macam KPR, baik yang konvensional maupun yang syariah.

Untuk Bank Konvensional sistemnya adalah fluktuatif, besarnya cicilan akan tergantung suku bunga. Keadaan pasar memang selalu naik turun setiap saat. Biasanya, bank mengevaluasi besarnya suku bunga setiap satu tahun sekali. Sehingga apabila Anda mengambil sistem fluktuatif, maka setiap tahun pembayaran cicilan Anda bisa berubah-ubah, bisa lebih besar atau ada kemungkinan lebih kecil dari tahun pertama pembayaran dimulai. Namun ada juga bank yang menawarkan cicilan fix untuk dua tahun pertama.

Untuk Bank Syariah sistemnya adalah fixed hingga masa akhir dari akadnya. Keuntungan pembayaran fixed adalah kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan berapa kira-kira pembayaran cicilan tahun depannya. Kalau jangka waktu pembayarannya pendek memang sih lebih enak untuk mengambil fixed saja. Untuk plafon KPR yang sama cicilan di tahun pertama memang lebih besar Bank Syariah daripada Bank Konvensional. Namun ke depannya akan lebih menguntungkan bagi anda, karena cicilan tersebut tidak akan dipengaruhi oleh keadaan pasar. Selain alasan rasional, tentunya alasan ideologis menjadi pilihan bagi umat muslim untuk memihak kepada syariah.

Jadi Mana yang lebih baik, ambil sistem fixed atau sistem fluktuatif? Bank Konvensional atau Bank Syariah? Silakan perhitungkan dulu masak-masak. Anda yang memutuskan. 

Sumber:

Tol “Kepung” Depok

Bagi warga yang tinggal di wilayah Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) yang akan ke Jakarta, kemacetan lalu lintas sudah menjadi sesuatu yang menjengkelkan. Berangkat pagi disergap kemacetan. Pulang menjelang tengah malam pun jalan tetap padat. Jakarta Outer Ring Road II diharapkan jadi solusi.

Berita akan dibangunnya jalan tol yang menghubungkan kawasan Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Jakarta menjadi berita menarik.

James, warga Villa Inti Persada Pamulang, Tangerang, misalnya, mengurungkan menjual rumahnya karena setelah melihat rencana peta Tol Cinere-Serpong sepanjang 10,14 km, ternyata salah satu simpang susun akan dibangun di titik Jalan Cinangka Raya-Jalan RE Martadinata.

Dalam benaknya, jika jalan tol rampung dan beroperasi, aksesnya ke kantor di Jakarta Pusat akan lebih cepat dan mudah. Selain itu, kehadiran tol di dekat rumahnya diyakini akan meningkatkan nilai jual rumahnya dua-tiga kali lipat.

Mereka yang bertahun-tahun tinggal di pinggiran Jakarta dan jalan akses menuju Jakarta selalu disergap kemacetan pasti sudah lelah dengan kondisi ini.

Kehadiran Jakarta Outer Ring Road (JORR) II atau Jalan Lingkar Luar Jakarta II memang sudah ditunggu. Departemen Pekerjaan Umum berencana membangun proyek JORR II dengan tujuh ruas jalan tol.

Ruas Cinere-Cimanggis-Jagorawi sepanjang 14,7 km, Depok-Antasari (21,7 km), Cinere-Serpong (10,14 km), Serpong-Tangerang (11,19 km), Tangerang-Bandara Soekarno-Hatta (55,73 km), Jagorawi-Cibitung/Tol Jakarta-Cikampek (25,21 km), dan Cikarang-Tanjung Priok (34 km). Tol ini akan menyambung menjadi satu sehingga memudahkan warga di pinggiran Jakarta untuk bepergian tanpa melintas dalam kota Jakarta lagi.

Dari jadwalnya, proyek JORR II dimulai tahun ini dengan pembebasan lahan. Pembangunan konstruksi diharapkan selesai tahun 2009. Jadi, tiga tahun lagi sejak sekarang, direncanakan jalan lingkar luar Jakarta ini bakal beroperasi.

Gusur Ratusan Rumah

Proyek ini bakal menggusur ratusan rumah di sejumlah kawasan permukiman. Di Depok misalnya, sebagian rumah di kawasan elite Raffles Hills Cibubur pasti tergusur untuk pembangunan jalan simpang susun ke Tol Jagorawi dan ke Jakarta.

Para pemilik rumah Raffles Hills resah dengan kabar ini. Ny Rini (30) dan Cherry (32), pramugari Garuda, warga Blok EE, misalnya, minta pengembang merelokasi rumahnya.

Namun, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il menegaskan pemilik rumah yang terkena proyek tol diminta merelakan rumah mereka. Ia menjanjikan tak ada warga yang dirugikan dalam pembayaran ganti untung.

Ketua RT setempat, Rufus, memperkirakan sedikitnya 80 rumah di Blok EE bakal tergusur proyek Tol Cinere-Jagorawi. Bayangkan, jika harga satu rumah rata-rata Rp 250 juta-Rp 300 juta, berapa nilai ganti rugi yang harus dikeluarkan konsorsium investor swasta.

Itu baru rumah-rumah di Raffles Hills Cibubur. Belum lagi rumah di kompleks Harapan Baru Taman Bunga, Taman Duta, Pelni, lahan kosong di Pesona Khayangan (utara) dan di kampus Universitas Indonesia (selatan), serta sebagian rumah Wismamas Cinere.

Jalan Tol Cinere-Jagorawi akan memiliki pintu masuk-keluar di Cibubur (Raffles Hills), Jalan Raya Bogor, Jalan Margonda Raya, dan simpang susun Krukut.

Jalan Tol Depok-Antasari menghubungkan kawasan Bojonggede (Kabupaten Bogor), Sawangan, Krukut, Gandul (Depok), dan Cilandak (Jakarta Selatan). Dua jalan tol Depok ini akan bertemu di daerah Krukut di Kecamatan Limo (Depok).

Jalan Tol Cinere-Jagorawi akan bersambung ke sebelah barat dengan wilayah Tangerang. Tol Cinere-Serpong sepanjang 10,14 km akan menggusur pula sejumlah rumah di Griya Cinere dan Wisma Cakra Indah (Depok), Bukit Pamulang Indah, Serua Permai, Bukit Indah, hingga Bukit Nusa Indah (Tangerang). Tol ini punya dua simpang susun, Cinangka dan Meruyung.

Jalan tol ini bersambung ke barat lagi, Serpong-Tangerang (11,19 km), melintasi lahan Nusaloka BSD, Graha Bintaro, Regensi Melati Mas, Alam Sutera, Pinang, dan Kunciran Mas Permai. Simpang susun dibangun di Jalan Bhayangkara/Alam Sutera, Tol BSD-Bintaro, dan Tol Jakarta-Tangerang.

Proyek JORR II dilanjutkan dari simpang susun di Kunciran ke Bandara Soekarno-Hatta Tangerang (55,73 km). Jika tol ini beroperasi, akses ke bandara akan makin cepat dan mudah karena tak perlu lagi masuk ke dalam kota Jakarta.

Di sebelah timur, Tol Cinere-Jagorawi akan bersambung dengan Tol Jagorawi-Cibitung (Tol Jakarta-Cikampek) sepanjang 25,21 km. Bila tol ini beroperasi, akses ke pantura Jawa maupun ke Bandung via Cipularang pun akan lebih cepat.

Di Jakarta, ruas Tol Cikarang-Tanjung Priok (34 km) lebih banyak untuk kepentingan industri agar akses ke pelabuhan lebih cepat.

Revisi RUTR

Untuk mengantisipasi pembangunan tol dan perkembangan kota, Pemkot Depok melakukan revisi Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan Rencana Rinci Tata Ruang (RRTR) kota.

“RRTR dijabarkan lagi ke Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan atau Rencana Teknik Ruang Kota, kemudian dipaparkan lebih rinci ke siteplan, yang biasanya diberikan ke pengembang. Ini penting karena jadi acuan bagi siapa saja yang membangun usaha,” kata Kepala Dinas Tata Kota dan Bangunan Depok Ir Utuh Karang Topanesa, Selasa (1/8).

Depok yang sebelumnya memiliki enam subpusat pembangunan kota (Margonda, Cinere, Sawangan, Citayam, Cimanggis, dan Cisalak), bertambah tiga lagi, yaitu Tapos, Bojongsari, dan Krukut. “Bojongsari diproyeksikan jadi pusat perdagangan dan jasa, kawasan pendidikan dan subterminal, mengantisipasi Tol Depok-Antasari,” kata Kepala Bidang Tata Kota, Dinas Tata Kota dan Bangunan Depok, Ir D Irwanto.

Krukut mengantisipasi kehadiran Tol Cinere-Jagorawi. Pertemuan dua tol Depok ada di Krukut sehingga di masa depan, kawasan ini memiliki masa depan usaha yang baik. “Sementara Tapos mengantisipasi pembangunan Terminal Jatijajar,” ucapnya.

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma’il berharap proses pembebasan lahan untuk pembangunan dua jalan tol di wilayahnya berjalan baik.

“Jika dua jalan tol beroperasi, pertumbuhan ekonomi Kota Depok akan berkembang pesat, dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan asli daerah dan menyejahterakan warga kota,” kata Nur Mahmudi yang akan memimpin Panitia Pengadaan Tanah Depok.

Nilai Properti Tinggi

Kehadiran jalan tol di mana pun diyakini akan membawa dampak besar bagi dunia properti.

“Jalan tol mendorong nilai properti menjadi tinggi. Biasanya pengembang yang cerdas akan melihat peluang emas ini. Informasi yang disampaikan Kompas soal jalan tol akan dicari banyak pihak,” kata Ketua Real Estat Indonesia (REI) Kompartemen Prasarana Kota Ir Dhony Rahajoe.

Dalam teori properti, lokasi menjadi acuan utama. “Yang hitam akan jadi putih, yang putih akan jadi warna-warni,” kata Dhony. Ia memberi contoh, ketika Tol TB Simatupang beroperasi, daerah selatan jadi pilihan. Gedung perkantoran, apartemen, dan tempat usaha bermunculan.

Contoh lain, ketika Jalan Tol BSD-Bintaro-Pondok Indah menyambung ke Tol TB Simatupang, nilai jual rumah di BSD dan Bintaro, bahkan rumah di sekitarnya melonjak dua hingga tiga kali lipat. “Pertumbuhan ekonomi dan tingkat hunian di BSD meningkat tajam,” ujarnya.

Namun, ia berharap RUTR kota dan kabupaten dapat menjadi acuan pengembang sehingga tidak perlu ada penggusuran rumah di kawasan hunian yang sudah jadi seperti Raffles Hills.

Jalan tol boleh saja direncanakan, tetapi yang harus diingat, pemkot atau pemkab jangan lupa membangun infrastruktur pendukung. Kalau masuk atau keluar tol tetap macet, berarti ada yang salah dalam perencanaan.

Kita tunggu realisasi JORR II ini! Jangan sampai jadi pelesetan Jalan Ora Rampung-Rampung jilid kedua!

Sumber:

Kamis, 20 Oktober 2011

Lokasi Perumahan Sawangan Permai

Perumahan Sawangan Permai berlokasi di selatan Jakarta, mudah di capai dari Cinere (15 menit), Pondok labu, Ciputat, Ps. Minggu, TB. Simatupang dan Jakarta Kota.

Alamat Kantor Pemasaran:
Jl. Raya Sawangan Permai Ruko No. 5 Kota Depok

Panduan Mencari Lokasi Perumahan

Kami mencoba memberikan beberapa tips dan yang berguna untuk anda dalam mencari lokasi perumahan.

  1. Mencari informasi lokasi perumahan ideal, eksklusif dari internet, Google, Facebook, media massa konvensional, teman atau kerabat.
  2. Buat daftar pilihan, misalnya perumahan murah Bekasi atau perumahan murah Depok.
  3. Membuat perjanjian dengan tim marketing/penjualan perumahan. Sebelum memutuskan memilih untuk membeli sebaiknya terlebih dahulu memeriksa aspek legalitas atas lokasi kredit perumahan tersebut.
  4. Perhatikan master plan dan pengembangan perumahan.
  5. Cari informasi mengenai keamanan, sistem drainase/saluran air yang baik, pembuangan sampah, potensi banjir, potensi akses jalan utama dan alternatif.
  6. Tentukan lokasi. Dalam menentukan lokasi perumahan kita perlu jeli mengamati pengembangan suatu wilayah yang berkaitan erat dengan perkembangan suatu daerah. Di samping itu harus sering melihat-lihat suatu event pameran perumahan atau rajin berjalan ke wilayah yang sedang atau akan dibangun oleh developer.
  7. Lebih baik jika perumahan tersebut dilengkapi dengan area terbuka hijau yang memadai, ada sumur resapan yang standar, ada danau sebagai cadangan air di musim kemarau.
  8. Gali informasi pemadam kebakaran dan kantor pos polisi.
  9. Cari tahu juga hal-hal yang menyangkut kedisiplinan warga di dalam dan sekitar perumahan.
  10. Sebaiknya dalam menentukan pilihan terhadap lokasi perumahan tersebut harus di cocokan dengan peta wilayah daerah tersebut, karena di samping dapat mengembangkan wawasan yang berasal dari suatu informasi (brosur, iklan) tentang lokasi perumahan, tetapi juga dapat melihat lokasi secara makro seperti : Jaringan jalan, lintasan kabel tegangan tinggi, letak sungai besar yang terdekat, letak lintasan kereta api dan berbagai rencana pengembangan kota. Jangan lupa pula untuk mencari informasi secara lisan dari rekan-rekan yang mengetahui wilayah perumahan yang akan dipilih. Informasi ini bersifat sebagai pelengkap gagasan untuk menentukan lokasi. Dari hasil mencari info dan berjalan-jalan, maka kegiatan pengamatan tersebut dapat dipergunakan untuk memperbandingkan kelebihan dan kekurangan pada beberapa alternatif lokasi perumahan yang paling menarik minat.
  11. Aspek Legalitas
    Sebelum memutuskan memilih untuk membeli dan bangun rumah, sebaiknya terlebih dahulu memeriksa aspek legalitas atas lokasi tersebut. Adapun aspek legalitas yang bisa ditanyakan ke Perusahaan Pengembang adalah salinan Sertifikat Induk untuk lokasi perumahan yang dipilih, hal tersebut untuk memberikan kepastian tentang keabsahan kepemilikan atas tanah yang nantinya akan dikembangkan (pemecahan atas sertifikat induk) menjadi SHGB ataupun SHM atas kavling yang dipilih tersebut tidak dalam permasalahan. Selain dari perusahaan pengembangan dapat juga bertanya ke kelurahan atau kecamatan terdekat tentang rencana suatu lokasi perumahan, apakah sudah memiliki izin-izin prinsip bangun rumah pada lokasi dimaksud. Unsur legalitas di atas berlaku untuk lokasi perumahan yang benar-benar baru akan dibangun, sedangkan untuk lokasi lokasi perumahan yang sudah/sedang dibangun dapat ditanyakan lebih detail lagi seperti:Surat-surat tanah (AJB, PHTB, SHM/ SHGB), kelengkapan IMB.
  12. Fasilitas Sarana dan Prasarana
    Fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai merupakan salah satu kiat utama dari pengembang dalam promosi penjualan rumah-rumahnya. Bahkan tidak jarang pengembang menawarkan hadiah-hadiah untuk membuai calon konsumen untuk membeli salah satu produk rumahnya.

Sumber:

http://perumahansawanganpermai.wordpress.com/panduan-mencari-lokasi-perumahan/